Tittle : Just
Want Beside You
Author : Lee Shita
M.C :
Chanyeol-Baekhyun
O.C : EXO
Genre : Tentukan
sendiri but warning this is YAOI fanfiction!
Rating : T
Disclaimer : kalo gak suka
gak usah baca! Chanyeol milik Baekhyun, Baekhyun milik Chanyeol.
JUST
WANT BESIDE YOU
****
Seorang namja manis dengan rambut blonde dan poni
kedepan yang semakin membuat image imutnya terlihat, nampak sedang terduduk di
sebuah bangku taman, ia terus menoleh ke kiri dan ke kanan sambil sesekali
melihat jam tangannya.
“ Sudah lama menungguku eoh?” terdengar suara seseorang yang tiba-tiba muncul, dan bisa dipastikan kini sebuah
senyuman mengembang di bibir tipis namja manis ini.
“Hehehhe.. yeolli. Kenapa baru datang?” ucap namja manis itu yang langsung
memeluk namja di hadapannya ini sehingga nyaris terjungkal kebelakang.
“Hehehehe.. mianhe, aku sedikit ada urusan tadi.” Ucap namja dengan tubuh
tinggi dan wajah yang tampan, yang bisa membuat hati siapapun yang melihatnya
meleleh ( termasuk author, hehehehe # di bunuh Baekhyun ).
Chanyeol- namja yang tampan itu- merasa heran saat Baekhyun-nya (?) setia
berada dalam pelukannya, dan ia mulai khawatir saat pundak namja dalam
pelukannya bergetar.
“Baekki? Kau menangis?”
“hikss.. hikss..hikss..”
“Eih? Waeyo?” Chanyeol menjauhkan tubuh Baekhyun pelan, dan mencakup kedua
pipi namja mungil itu dengan kedua telapak tangannya yang panjang.
“Aku..aku.. takut, kau meninggalkanku, hikss.. hikss.”
“Hehehehe.. tenang saja chagy, aku tak akan mungkin meninggalkanmu.” Kini
Chanyeol menghapus air mata itu dari pipi kekasihnya.
“Yaksok?”
“Yaksok.” Mereka berdua mengaitkan kedua jari kelingking mereka.
Chanyeol PoV
“Yaksok” kata-kata itu
keluar dari mulutku, walaupun rasanya berat namun aku harus tetap tersenyum
untuknya, aku tak ingin ia merasa sedih dengan kenyataan hidup yang pahit ini.
Mianhe Baekki, mungkin aku pantas di hukum karena memberikanmu janji palsu.
Mianhe, hanya kata itu yang bisa aku katakan. Bahkan itu saja tak
cukup,mengingat hal yang akan nantinya ia hadapi.
Kami berdua menghabiskan
waktu dengan duduk di taman, menceritakan tentang masa lalu kami berdua, dari
awal kami bertemu hingga kami menjadi kekasih seperti sekarang, senyumannya tak
akan pernah bisa tergantikan oleh apapun. Hatiku sakit saat nantinya akan
melihat senyuman itu lenyap.
Chanyeol Pov end
Baekhyun POV
Aku merasa benar-benar
lega, ketika melihatnya ada disampingku kini tak seperti waktu ia mendadak
menghilang meninggalkanku. Aku takut, aku takut hal itu terjadi lagi, tapi aku
rasa untuk saat ini aku tak perlu cemas, lagipula kini dia ada di hadapanku
sedang menggenggam tanganku, dan aku berjanji tak akan melepaskan tangan ini.
Baekhyun POV end
******
Di waktu yang sama, namun
tempat yang berbeda. Nampak sebuah tubuh sedang tergeletak tak berdaya di atas ranjang
rumah sakit dengan infuset dan oxigenizer yang melekat ditubuhnya.
“Sampai kapan dia akan seperti ini?” gumam sebuah suara yang berasal dari
luar kamar yang sedari tadi setia menatap tubuh tak berdaya itu.
“Molla Yixing. Aku benar-benar sudah putus asa.” Ucap namja putih di
sebelahnya.
“Kau tak boleh putus asa chagy, dia satu-satunya adikmu, percayalah dia
pasti akan sembuh.” Ucap namja yang dipanggil Yizing tadi.
“Tapi sudah seminggu semenjak kejadian itu. Aku benar-benar mengutuk
diriku, karena membiarkannya pergi saat itu, bersama namja sialan bernama Park
Chanyeol yang sekarang pergi tanpa bertanggung jawab.”
“Tenanglah Suho-yah! Semua pasti akan baik-baik saja. Jangan membahas
tentang Chanyeol lagi! Hal itu hanya akan membuat luka lama kembali terasa sakit
lagi.” Ucap Yizing menenangkan hati namjachingunya.
******
Baekhyun nampak terdiam,
wajahnya kini memerah.
“Kau..kau mengajakku ke rumahmu disaat rumahmu dalam keadaan sepi?” tanya
Baekhyun.
“Ne, memangnya kenapa? Apa aku salah? Bukankah kau biasa kemari?” ucap
Chanyeol yang berjalan ke dapur mengambilkan minuman untuk Baekhyun.
“Ini minumlah!”
“Gomawo. Tapi kemana Kris hyung?” tanya Baekhyun.
“Heuh, palingan dia sedang kencan dengan kekasih barunya Tao.”
“Tao? Ckckckck.. aku rasa hyungmu itu memang playboy.”
“Hehehehe.. dia memang playboy tingkat atas.”
“Tapi aku harap kau tak seperti itu chagy, kau hanya boleh mencintaiku,
hanya aku seorang bahkan sampai maut memisahkan kita.”
Degh..
Entah mengapa kata-kata itu begitu mengena di hati Chanyeol. Ia memalingkan
wajahnya untuk menutupi kegugupannya.
“Waeyo? Waeyo chagy? Yang aku katakan benar kan? hanya aku yang ada di
hatimu tak ada orang lain?” ucap Baekhyun sambil menatap Chanyeol. Chanyeol
segera tersenyum.
“Tentu saja chagy, memangnya siapa lagi yang ada di hatiku selain Baekki ku
yang manis ini.” Ucap Chanyeol sambil mencubit pipi Baekhyun.
“hhmm.. chagy, sebentar lagi pernikahan kita. Apa tak sebaiknya kita
mempersiapkannya?” tanya Baekhyun, Chanyeol tersenyum canggung dan bingung.
“Pernikahan eoh? Hehehehe.. aku nyaris melupakan itu. Baiklah besok kita
akan membeli perlengkapannya ne?”
“Kenapa tak sekarang saja?”
“Haah?sekarang?”
“Ne Yeolli..sekarang, jadi pernikahan kita bisa cepat dilaksanakan. Aku
sudah tak sabar.”ucap Baekhyun sambil meminum susu yang diberikan Chanyeol.
“Hahaahaha.. tanggal pernikahan kita kan sudah ditentukan, jadi mana bisa
di percepat. Dan kau tadi bilang sudah tak sabar... sudah tak sabar untuk apa?
Apa untuk...” Chanyeol sengaja tak melanjutkan ucapannya ia menggantikannya
dengan senyuman mesum.
“Yaak! apa-apaan kau ini hah? mana mungkin aku berfikir sampai kesana.
Maksudku aku tak sabar menjalin rumah tangga denganmu , terlahir kembali
sebagai Park Baekhyun, dan menjadi istri seorang Park Chanyeol, aku rasa itu
menarik.” Ucap Baekhyun. Chanyeol menurunkan arah pandangnya, mendadak raut
mukanya menjadi lesu, hal itu ternyata disadari oleh Baekhyun.
“Chagy? Kau kenapa? Kenapa setiap aku membicarakan tentang pernikahan kita
kau selalu murung? Apa kau tak senang kalau kita menikah?” tanya Baekhyun
dengan mata berkaca-kaca.
“Ani..ani... bukan begitu chagy. Aku sangat senang, benar-benar senang.
Tapi aku hanya takut sesuatu akan terjadi di hari pernikahan kita.”
“Seperti?”
“Seperti..seperti.. ahk! Lupakan! Mungkin itu hanya khayalanku saja.” Ucap
Chanyeol.
“Mianhe. Baekki, aku masih memikirkan seseorang disana yang masih
tergeletak tak berdaya karenaku, karena perbuatanku yang membuatnya menjadi
seperti ini.” Batin Chanyeol.
“Baekki? Bisakah aku minta sesuatu?”
“mwo? katakan saja!”
“Bisakah aku minta padamu, untuk membiarkanku menanam benihku di tubuhmu.”
“Menanam ben___ yaak! apa maksudmu???”
Chanyeol menganggukan kepalanya.
“Tapi kenapa tak setelah kita menikah saja?”
“Jangan tanyakan itu! Jebal~ bisakah?” mohon Chanyeol, dan Baekhyun pun
hanya menganggukan kepalanya.
Chanyeol mendekatkan
wajahnya, mengeliminasi jarak diantara mereka berdua. Kini ia menarik tengkuk
Baekhyun agar mendekat ke arahnya, menciumnya dengan penuh perasaan, dan kini
ia mulai melumat bibir tipis itu. Menggigit bibir bawah Baekhyun, sehingga
membuat namja mungil itu melenguh, dan kesempatan itu tak disia-siakan Chanyeol
untuk menerobos masuk ke dalam benteng pertahanan Baekhyun, ia segera mengabsen
barisan prajurit berbaju putih itu, dan mengajak sang penghuni untuk bertarung.
Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun,membuat Baekhyun melingkarkan kedua kakinya
di pinggang Chanyeol, tanpa melepaskan ciuman mereka berjalan ke kamar.
Chanyeol menjatuhkan tubuh Baekhyun di kasur, lalu menindih tubuh itu dan kembali
melumat bibir Baekhyun, serta meninggalkan beberapa jejak di leher serta dada
mulus namja bernama lengkap Byun Baekhyun itu.
(skip time)
Kini Chanyeol terbaring
lemas disamping Baekhyun yang tak kalah lemasnya. Setelah –kegiatan- yang
menguras tenaga mereka barusan. Tubuh polos mereka hanya ditutupi oleh sehelai
selimut.
“Chagy, apapun yang terjadi aku harap kau akan selalu mencintaiku ne? Dan
anak kita kelak.”
“Ne..”sahut Baekhyun.
Chanyeol mengecup kilat bibir Baekhyun, lalu mereka tertidur bersama.
******
Suho nampak terduduk di
depan kamar rawat namja yang masih setia menutup matanya itu.
“Bagaimana Suho-ya? Apa ada kemajuan?” tanya seseorang yang membuat Suho
menoleh.
“K-Kris?” ucap Suho.
“Ne...Ini aku. Kenapa memandangku seperti itu? Apa kau juga membenciku atas
apa yang adikku lakukan pada adikmu?”
“ Heuh, beraninya kau menunjukan batang hidungmu dihadapanku.”
“Aku tak tahu sebenci apa dirimu padaku, tapi yang jelas aku tak pernah
membencimu, setidaknya aku masih mengingat kalau kita itu pernah berteman dan
nyaris menjadi ipar.”
“Terserah kau, yang jelas aku tak mau berurusan denganmu dan keluargamu
lagi.”
“Kau tahu? Itu semua hanya salah paham.”
“PERGI!” bentak Suho. Kris menoleh terkejut saat seseorang menepuk
pundaknya.
“Yizing-ah?” ucap Kris lembut.
“Pulanglah Kris! Kau hanya akan membuat keadaan bertambah parah.”
“Tapi Yizing-ah?”
“Pulanglah! Dan jangan lupa jaga kesehatanmu, aku tak mau mendengar berita
kalau kau sakit.” Ucap Yizing lembut dan langsung berjalan menuju Suho yang
masih terduduk sambil menundukan kepalanya frustasi.
“Lupakanlah chagy! Ini ayo kau makan dulu.” Ucap Yizing sambil menyentuh
pelan pundak kekasihnya.
GREP..
Suho langsung memeluk namja manis di hadapannya ini, membuat namja ini
terkejut hebat.
“Jangan tingalkan aku Yizing-ah, kini hanya kau yang aku miliki.”
“Ne, aku tak akan meninggalkanmu.”
“Walaupun Kris yang memintanya, kau tak akan meninggalkanku kan?” ucapan
Suho barusan membuat Yizing terdiam. “Ne” sahut Yizing setelahnya.
Kris POV
“Walaupun Kris yang memintanya, kau tak akan meninggalkanku kan?” ucapan
Suho terdengar jelas di telingaku, aku yang hendak pergi meninggalkan tempat
itu menghentikan langkahku, menunggu jawaban dari namja yang pernah aku cintai
dulu, ani..ani.. tepatnya yang masih aku cintai.
“ne.” Suara lembut itu benar-benar seperti pisau tajam yang menoreh
jantungku, aku tak sanggup berbalik dan melihat ke belakang, kini mereka pasti
sedang berpelukan mesra. Aku segera melangkahkan kakiku sekuat tenaga. Aku
bertekad begitu aku melangkah meninggalkan rumah sakit ini, maka jejakku akan
tertinggal bersama dengan cinta masa laluku.
Kris POV end
Author POV
Kini nampak dua namja
sedang asyik memilih pakaian pernikahan, mereka masih nampak bingung memilih
pakaian yang akan mereka kenakan, berhubung pernikahan mereka nantinya akan
dilaksanakan oleh dua mempelai laki-laki, jadi sedikit sulit memilih
pakaiannya. Walaupun hubungan mereka telah disetujui, tapi tetap saja hal
sekecil ini masih menjadi perkara yang tak mudah untuk dipecahkan, sampai akhirnya
Baekhyun mengalah kalau dialah yang akan mengenakan gaun pengantin, karena
memang dialah uke dalam hubungan ini.
“Yang itu sepertinya bagus.” Ucap Baekhyun sambil menunjuk sebuah gaun yang
terpajang di sebuah etalase toko.
“Baiklah, kita coba yang itu.”
“ Hhmm.. aku ingin kuenya yang rasa strawberi Yeolli.”
“Ne kita beli yang rasa strawberi.”
“Aku ingin mengadakan pesta taman Yeolli.”
“Baiklah, kita akan laksanakan pesta taman.”
“ Aku ingin cincin pernikahan yang ini Yeolli.”
“Baiklah chagy kita beli yang ini. Apa ada lagi yang kau minta?”
“Hhmm.. makan, aku ingin makan es krim.”
“Aigoo, kenapa kau seperti yeoja yang sedang ngidam? Tapi baiklah..”
“Sudah kenyang eoh? Apa dua mangkuk es krim masih kurang Baekki?”
“Ani..”
“Lalu apa lagi yang kau inginkan?”
“Hhmm.. menyanyilah untukku Yeolli, aku rasa itu lucu.” Goda Baekhyun. Ia
memang banyak meminta dalam hubungan ini, jadi tak heran kalau Chanyeol
terkadang kewalahan menurutinya, seperti sekarang ia meminta Chanyeol menyanyi
di restourant dimana banyak orang yang sedang berada disana. Tapi jujur
sebenarnya Baekhyun hanya bercanda.
Chanyeol bangkit dari
kursinya, hal ini tentu saja membuat Baekhyun terkejut, karena seperti yang
author bilang dia Cuma bercanda. Chanyeol berdiri di tengah restourant namun menghadap
ke Baekhyun.
“Gom
semari ka, Han jibe itso. Appa
gom, umma gom, aegi gom.
appa gommun tung-tung-hae omma gommun nal-shin-hae
ae-gi gommun na bul-gwi-yo-wo hishuk hishuk cha-rhan-da”
ae-gi gommun na bul-gwi-yo-wo hishuk hishuk cha-rhan-da”
Chanyeol menyanyikan lagu itu dengan bergaya lucu,
membuat Baekhyun tertawa cekikikan.
“Hahahahaha.. Chagy, daebak.. hahahaha..” Baekhyun memegang perutnya yang
hampir sakit.
“Huuh.. sudah cukup mempermalukanku chagy? Sekarang apa lagi eoh?” tanya
Chanyeol.
Baekhyun mempoutkan bibirnya sambil berpikir, membuat Chanyeol menahan diri
untuk menerkam Baekhyun.
“hhmm.. gendong aku sampai ke mobil.”
Chanyeol memutar matanya malas, lalu segera memberikan punggungnya pada
Baekhyun, dan dalam sekali hentakan Baekhyun segera naik di punggung namja
tinggi itu.
Saat Chanyeol hendak menurunkan Baekhyun, Baekhyun langsung mengencangkan
kakinya.
“Eih?? Cepat turun!”
“Ani.. aku mau kau menggendongku sampai ke taman, mendadak aku ingin ke
taman.” Ucap Baekhyun.
“Mwo?”
“Jebal~” jika sudah seperti itu
Chanyeol tak mungkin membantahnya, namja yang sedang berada di punggungnya ini
benar-benar namja yang paling ia cintai, sepertinya..
Mereka tak peduli dengan
pandangan mata orang yang mungkin menganggap mereka aneh, tapi apa yang salah
dengan sepasang kekasih yang kini sedang bergendongan di pusat kota Seoul yang
sangat ramai, apalagi Baekhyun yang
terus berbicara dan terus mengecup-ngecup pipi Chanyeol, Oke stop! Aku rasa itu
memang pantas menjadi pusat perhatian.
“Turunkan aku disini!”
ucap- tepatnya perintah Baekhyun.
..skip time..
Tak terasa mereka berdua
tengah ketiduran di kursi taman, dengan kepala saling bertumpu. (author sampai
mimisan,liat pose mereka co cwit )
Baekhyun menggeliat , lalu
membuka matanya. Ia menoleh kesebelahnya dan tersenyum, namun senyumanya mendadak
hilang.Chanyeol-nya hilang dari hadapannya.
“Yeolli? Yeolli? Hikss..hikss.. hikss..yeolli?” Baekhyun benar-benar cemas.
Ia segera mengambil ponselnya, lalu mencoba menghubungi Chanyeol, namun yang ia
dapatkan hanya balasan dari operator.
Baekhyun berlari menyusuri seluruh isi taman yang sepi itu, lalu berlari
menuju mobil yang tadi terparkir di depan toko es krim yang tak jauh dari taman
ini. Mobil itu lenyap, mobil Chanyeol lenyap dari hadapannya, ketakutannya
semakin menjadi-jadi. Ia sudah putus asa, mendadak kakinya lemas, ia terduduk
di trotoar dengan tangan masih menggenggam ponselnya. Bersamaan dengan itu
hujan turun, membasahi wajah Baekhyun dan setelahnya hujan turun dengan
derasnya, Baekhyun tak peduli, ia tak peduli jika ia harus sakit karena
kehujanan atau ia harus mati sekalian, ia benar-benar takut kehilangan
Chanyeol.
Tap..
Tap..
Tap..
Terdengar suara langkah kaki, di tengah gelapnya malam, entah sudah berapa
lama Baekhyun terduduk di bawah hujan.
Grep..
Sepasang tangan panjang
mendekap tubuh Baekhyun dari belakang, membuat Baekhyun yang sudah lemas
menoleh.
“Baekki, apa yang kau lakukan di tengah-tengah hujan seperti ini?”
“Yeolli?” suara Baekhyun terdengar parau, tapi ia tetap berusaha tersenyum.
“Jangan takut lagi ne?”
“Hikss... hikss.hikks..kau jahat! Kenapa kau meninggalkanku hah?” tangis
Baekhyun sambil memukul-mukul dada Chanyeol, Chanyeol kembali mendekap tubuh
mungil itu.
“Mianhe.. mianhe.. aku.. aku..”
“Kau kemana hah?”
“Ini.” Chanyeol mengeluarkan setangkai bunga mawar dari dalam kantung
bajunya.
“Aku mencari ini, mianhe.”
“Yeolli.. hikss.. hikss.. hikss..”
“Jangan menangis lagi ne? Aku sudah bersamamu sekarang. Ulljima!”
*****
Kris berjalan menuju
sebuah caffe, ia telah janjian dengan seseorang untuk bertemu disini, orang
yang sebenarnya tak ingin ia lihat.
“Untuk apa kau ingin bertemu?” ucap Kris dingin.
“Mianhe, tapi tak bisakah kau duduk dulu?” ucap namja itu lembut.Kris
melirik namja di depannya ini, lalu kemudian duduk.
“Aku tahu kau sangat membenciku, tapi tak bisakah kau lupakan masalah yang
sudah berlalu itu ne? Sudah 5 tahun Kris itu sudah 5 tahun.”
“Arraseo Yizing-ah, tapi apa kau kira secepat itu luka yang kau torehkan di
hatiku sembuh?”
“Mianhe.. mianhe. Bisakah kau melupakannya? Sudah banyak korbannya Kris,
Adikmu, Adik Suho, Suho, aku dan aku yakin kau juga menjadi korban kan?”
“Lalu apa maumu?”
“Lupakan aku! Aku tahu kita pernah saling mencintai dulu, tapi itu dulu
Kris. Sekarang aku adalah tunangan dari Suho sshi.”
“Semudah itu bibirmu mengatakan hal itu? Melupakanmu? Mianhe, untuk
permintaanmu yang itu aku tak bisa mengabulkannya, melepaskanmu, membiarkanmu
menjadi milik sahabatku, tetap tersenyum saat ia memelukmu dan memonopoli
dirimu, aku bisa melakukan itu walaupun itu sakit, tapi melupakanmu... itu
sulit Yizing.”
“Arra..arra Kris, Tapi bukankah ini semua terjadi karenamu? Jika saja kau
tak pergi meninggalkanku waktu itu tanpa kabar, tanpa alasan, maka hal ini tak
akan terjadi. Aku merasa hancur saat itu Kris, kau seolah-olah membuangku, aku
benar-benar terpuruk saat itu, tapi Suho sshi terus menghiburku berada
disampingku sampai akhirnya aku jatuh cinta padanya, dan tiba-tiba kau datang
lagi di kehidupan kami__”
“CUKUP!” Bentak kris.
“Baiklah aku tak akan melanjutkannya lagipula itu hanya masa lalu. Hhmm..
sebenarnya aku datang kemari hanya ingin mengatakan padamu. Berhentilah menemui
Suho, kasihan dia! Sudah cukup ia kehilangan adiknya, jangan sampai ia juga
kehilangan pikiran jernihnya. Aku disini memohon sebagai tunangan dari orang
yang pernah kau panggil sahabat.” Ucap Yizing lalu beranjak dari kursinya.
SAKIT!
Yuph itulah yang dirasakan Kris, hatinya yang sudah lama hancur kini
rasanya diremukan kembali. Puing-puing yang masih berserakan rasanya di gilas
menjadi debu. Ia menatap kepergian orang yang pernah menjadi kekasihnya itu,
yang kini berjalan tanpa menoleh sedikit pun.
1 minggu kemudian
Terdengar alunan musik
pernikahan, yuph hari ini adalah hari pernikahan Baekhyun dan Chanyeol. Mereka
nampak berdiri di altar dengan wajah senang, terutama Baekhyun yang tak
henti-hentinya menatap Chanyeol yang berdiri dengan tuxedo hitam yang
membuatnya terlihat lebih tampan.
“Yeolli, akhirnya hari ini tiba juga.” Bisik Baekhyun. Chanyeol yang sedari
tadi nampak melamun , ikut tersenyum.
“Ne chagy. Hari ini adalah hari terindah dalam hidupmu, dan aku bersumpah kau tak akan melupakannya.”
“hehehehe.. tentu saja Yeolli.”
Kini pendeta membacakan
janji suci sehidup semati untuk kedua pasangan ini.
“Aku bersedia, aku Park Chanyeol bersedia akan selalu mencintai Byun
Baekhyun seumur hidupku sampai ....” ucapan Chanyeol terputus, ia menundukan
kepalanya membuat Baekhyun heran. Sebuah cairan bening keluar dari kelopak mata
Chanyeol.
“Sampai... hikss.. sampai maut memisahkan kami.”lanjut Chanyeol.
“Aku bersedia, aku bersedia menjadi pendamping Park Chanyeol dan berjanji
akan mencintainya.. sampai.. ani..walaupun maut memisahkan kami.” Ucap
Baekhyun, Chanyeol menatap Baekhyun dalam. Setelah diresmikan kini mereka
berdua berciuman. Baekhyun merasa ada yang aneh dengan dirinya.
“Yeolli,kenapa ada yang aneh dengan diriku?”
Chanyeol tersenyum.
“Selalu ingat ne? Kalau aku mencintaimu untuk selamanya.”
“Yeolli.. yeolli? Jawab pertanyaanku? Kenapa rasanya aneh? Ada apa dengan
diriku?”
Chanyeol masih tersenyum, kini Baekhyun heran melihat tubuh Chanyeol yang
sedikit demi sedikit menghilang.
“Yeolli, ada apa dengan tubuhmu? Dan kenapa dengan tubuhku?”
“Sudah waktunya Baekki, kita harus kembali. Ingat selalu kata-kataku ne?
Saranghae yeongwonhi.”
“Ani..ani..Ani.. Yeolliiiiiii...”
******
“Yeolli!” teriak seorang
namja, membuat namja yang sedang tertidur disamping ranjangnya terlonjak kaget
dan membulatkan matanya.
Namja yang berteriak tadi mengedarkan pandangannya, ia nampak asing dengan
tempatnya sekarang.
“B-baekhyun-ah? Kau.. kau..akhirnya kau sadar. Hiks..hikss..” ucap Suho
sambil memeluk adiknya. Baekhyun berusaha lepas dari dekapan kakaknya.
“Hyung? Dimana aku?”
“Kau dirumah sakit Baekhyun-ah, kau koma selama lebih dari 3 minggu.”
“Mwo? Yeolli.. yeolli.. dimana dia?” ucap Baekhyun cemas.
“Lupakanlah tentang dia!”
“Katakan hyung dimana dia?”
“Tunggu sebentar ne? Aku mau memanggil dokter.” Ucap suho senang dan
langsung meninggalkan adiknya tanpa
memperdulikan ocehan adiknya.
“Hyung...hyung... jawab aku!” bentak Baekhyun namun tak di gubris Suho.
Dengan gerakan cemas ia melepas seluruh perangkat yang ada di tubuhnya termasuk
selang infus yang masih menancap di pergelangan tangannya. Ia turun dari
ranjang dan berjalan dengan susah payah, kakinya yang terbujur kaku selama 3
minggu lebih membuatnya lupa cara berjalan-mungkin-, tapi karena perasaannya
yang sudah berkecamuk tak jelas, ia tetap berjalan dengan tertatih-tatih dan
terkadang ia terjatuh. Ia berjalan keluar rumah sakit, namun saat hendak
menyebrang.
KIIITTT..
Sebuah mobil tepat
berhenti di depannya yang sudah tergelatak di tanah, beberapa cm lagi maka
nyawanya akan melayang.
Ceklek..
DUG..
Terdengar suara seseorang
keluar dari mobil dan berjalan menghampiri Baekhyun.
“Baekhyun-ah? Kau?” ucap namja itu setengah terkejut.
“Chanyeol..Chanyeol...” Baekhyun berucap dengan kebingungan.
.....
.....
@ taman rumah sakit.
Nampak dua orang namja tengah terduduk di taman rumah sakit. Namja yang
lebih tinggi hanya menatap namja mungil di depannya ini dengan prihatin. Lalu
ia memeluk namja mungil yang sedang terbengong itu.
“Mianhe.. mianhe Baekhyun-ah..” ucap namja itu. Baekhyun tak melawan ia
hanya meneteskan air matanya.
“Jadi..jadi.. maksud__”
“Ne.. mianhe, ini salahku. Aku yang salah, seandainya waktu itu__”
**Flash Back**
Chanyeol nampak duduk di
depan meja makan bersama satu-satunya orang yang ia punya saat ini, siapa lagi
kalau bukan Kris –hyung kesayangannya-.
“Jadi, apa boleh hyung?”
BRAK..
Kris memukul meja dengan
keras membuat Chanyeol sedikit terkejut.
“Sampai kapan pun aku tak akan membiarkanmu menikah dengan namja itu.”
“Wae hyung? Wae?”
“Aku..aku... dengarkan aku Park Chanyeol! Masih banyak namja lain di luar
sana yang lebih baik, kau harus melupakannya, pernikahan ini tak bisa
dilaksanakan.”
@ rumah Baekhyun.
“Aigoo! Baekhyun-ah, kau ini benar-benar bebal. Sudah hyung katakan
berhenti berhubungan dengan namja itu.”
“Wae hyung?wae? apa karena dia adalah adik dari Kris hyung? Orang yang pernah
dicintai Yizing hyung? Hah?”
“kau..”
Back to Chanyeol’s house
“Apa karena dia adalah adik dari Suho hyung? Orang yang Yizing hyung
cintai? Kau egois hyung, kau egois. Kau lebih mementingkan dirimu daripada
perasaan adikmu ini. Baiklah, sepertinya percuma, aku tak akan meminta doa
restu darimu. Aku akan menikah dengannya secara diam-diam tanpa doa restu dari
kalian berdua. Masa bodoh dengan urusan kalian, yang jelas aku mencintai
Baekki.”
“Tak akan.. kau tak akan bisa menikah dengannya.”
“Heuh. Jangan terlalu percaya diri hyung, aku bersumpah akan tetap
menikahinya walaupun sesuatu yang buruk terjadi. Dia adalah milikku hyung.”
BRAK..
Chanyeol membanting pintu dengan keras. Lalu berjalan ke garasi untuk
mengambil mobilnya, Kris hanya diam mematung di tempat memikirkan apa yang
diucapkan adiknya.
@ rumah Baekhyun
“Terserah, aku akan tetap
menikah dengan Yeolli, walaupun hyung membunuhku sekalipun. Aku mencintainya
hyung, mengertilah. Permusuhanmu dengan Kris hyung cukup kalian berdua yang
terjebak di dalamnya jangan bawa-bawa kami. Aku akan tetap menikah denganya
hyung, walapun itu di alam baka sekalipun.”
TING TONG..
Bunyi bel pintu itu
menginterupsi percakapan Suho-Baekhyun, Baekhyun yang sudah tahu siapa gerangan
dibalik pintu itu pun tersenyum, Chanyeol telah mengiriminya pesan untuk
mengajaknya kabur.
“Yeolli, akhirnya kau datang.”
“Ayo kita pergi Baekki.”
“Berhenti!” ucap Suho.
“Selangkah lagi kau pergi meninggalkan rumah ini, jangan salahkan aku kalau
aku tak akan bertanggung jawab denganmu nanti Baekhyun-ah.”
“Ne.. hyung terserah padamu. Sebelum kau menyelesaikan urusanmu dengan Kris
hyung, jangan harap kami akan kembali.”
“Baekhyun!! Aku serius dengan ucapanku. Kau akan menyesal kalau
melangkahkan kakimu sekali lagi.”
“Mianhe hyung, aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai Yeolli ku. Selamat
tinggal hyung.”
Chanyeol mengendarai
mobilnya dengan kecepatan tinggi, walaupun belum punya tujuan tapi ia sangat
senang karena orang yang ia cintai berada disampingnya. Ponsel Chanyeol
mendadak berbunyi. Ia melihat ke layar, namun tiba-tiba ponselnya jatuh.
“Aigoo! Kenapa harus jatuh segala.” Chanyeol mengambilnya.
“Hari-hati chagy, nanti__”
KYAAAA
BRAKK...
Nguiiing..
Nguuiiinggg..
Pintu ambulans terbuka,
dan beberapa perawat segera datang untuk menjemput dua orang namja dengan
keadaan kritis. Kris dan suho berlari panik, walaupun mereka masih bermusuhan
namun kali ini mereka berlari ke arah ruangan yang sama. Ruang operasi.
Kedua namja ini menundukan
kepalanya frustasi.
“Jika sampai terjadi apa-apa pada Baekhyun ku, adikmu harus bertanggung
jawab.” Ucap Suho.Kris tak menjawab ia masih meremas rambutnya frustasi.
“Chagy.” Ucap seseorang yang berlari membuat Kris dan Suho menoleh
terkejut.Begitu juga dengan Yizing yang memandang kedua namja yang ada
dihadapannya secara bergantian.
“Yizing-ah.” Suho segera memeluk Yizing dengan erat, dan Kris hanya
meliriknya kesal.
Chanyeol POV
Aku
merasa benar-benar sakit, darah segar terasa mengalir dari kepalaku. Tapi aku
benar-benar mengkhawatirkan Baekki ku, apakah dia baik-baik saja? Meningat tadi
dia tak sadarkan diri. Tuhan, aku harap kau mengabulkan permintaanku. Jika
Tuhan ingin memanggilnya, tolong tukarkan nyawaku untuknya, dan bila kami tak
bisa menikah di dunia ini, tolong buat kami menikah di surga Tuhan, aku memohon
padamu. Aku melihat dengan samar-samar beberapa perawat dan dokter sedang
mengobatiku.
Chanyeol POV end
Seorang
perawat keluar dari ruang operasi membuat ketiga namja itu mengahampirinya.
“hh.. nona, bagaimana keadaan pasien di dalam?”
“Pasien bernama Park Chanyeol sepertinya akan melewati
masa kritisnya. Dan Pasien satunya lagi kami sedang dalam usaha untuk
menyelamatkannya, melihat pendarahannya benar-benar gawat. Maaf, aku harus
pergi untuk memanggil dokter yang lain.Permisi.” ucap perawat itu. Mendadak
tubuh Suho menjadi lemas, ia memukul-mukul kepalanya, dan yizing hanya mencegah
Suho untuk menyakiti dirinya. Kris masih bersandar di dinding, ada sedikit rasa
bersyukur dalam hatinya.
“Brengsek kau! Ini semua karena adikmu!” ucap Suho sambil
menarik kerah baju Kris.
“Berhenti menyalahkan mereka, kitalah yang salah. Kita
yang memulai permusuhan ini.” Ucap Kris sambil menghempaskan tangan Suho.
Greekk..
Pintu terbuka menginterupsi kegiatan ketiga namja ini.
“ Bagaima keadaan adik saya dokter?” tanya Suho. Dokter
itu hanya menggelengkan kepalanya.
“Siapa keluarga dari Byun Baekhyun?”
“Saya.”
“Adik anda, dia selamat tapi ia koma.”
“Mwo?” suho kembali lemas, dan Yizing hanya memeluknya.
“Lalu bagaimana dengan Park Chanyeol?”
“Mianhe, dia tak bisa diselamatkan. Awalnya kondisinya tak terlalu parah, bahkan lebih parah pasien satunya lagi.Tapi di detik terakhir, beliau menghembuskan nafasnya. Tapi ia sempat mengucapkan kata ‘Baekki, aku akan menunggumu disana.’ seperti itulah aku tak mendengar jelas.”
“Mianhe, dia tak bisa diselamatkan. Awalnya kondisinya tak terlalu parah, bahkan lebih parah pasien satunya lagi.Tapi di detik terakhir, beliau menghembuskan nafasnya. Tapi ia sempat mengucapkan kata ‘Baekki, aku akan menunggumu disana.’ seperti itulah aku tak mendengar jelas.”
Kris langsung ambruk ke lantai, kakinya tak sanggup
menopang tubuhnya lagi.Suho menatap Kris iba, begitu juga Yizing yang bahkan
meneteskan air matanya. Suho menatap Yizing dengan tatapan- hiburlah dia- dan
Yizing menganggukan kepalanya dan berjalan ke arah Kris.
“Kris?” yizing menepuk pundak Kris. Kris menoleh sebentar
lalu kembali tertunduk.
“Kau harus sabar!”
“Yizing-ah, satu per satu orang yang aku cintai pergi.
Aku tak memiliki siapa-siapa lagi. Hiks..hikss..”
Yizing benar-benar tak tega melihat wajah Kris yang
seperti itu, dia segera memeluk Kris. Dan ia bisa merasakan Kris menangis dalam
dekapannya. Suho segera pergi dari tempat itu, ia tak ingin menyaksikan hal itu
terlalu lama.
“Ulljima, biarkan Chanyeol tenang disana ne?”
Flash Back end
Kris
memeluk Baekhyun dengan erat, ia benar-benar menyesal telah membuat banyak
orang sakit karenanya.
“Hyung? Tapi aku..aku..bertemu dengannya rasanya nyata
hyung. Kami menikah, lihat ini cincin kami.” Ucap Baekhyun sambil
memperlihatkannya pada Kris, dan Kris nampak sedikt terkejut.
“ Mungkin itu terjadi dalam khayalanmu selama kau koma.”
“Ani..ani.. itu nyata hyung, aku masih bisa merasakan
ciumannya, aku masih bisa merasakan sentuhannya, bagaimana ia menyentuhku
dengan mesra.”
“Ayo aku antar kau masuk ke dalam!”
...
...
“Gomawo
Kris, aku fikir dia akan hilang.” Ucap Suho sambil memandang ke arah Baekhyun
yang tertidur setelah diberi obat penenang.
“Ne.. aku hanya bertemu dengannya di depan. Suho-ah?”
“Hhmm??” Suho menatap Kris.
“Mari kita akhiri permusuhan ini. Aku akan melupakan
perasaanku padanya.”
BUGH..
Kris
hanya meringis saat Suho memukul perutnya.
“Jadi selama ini kau belum melupakan perasaanmu? Hah?”
ucap Suho sambil tersenyum.
“Hehehehe... ne, kau fikir aku ini apa bisa melupakan
perasaanku secepat itu.”
“Hehehe.. baiklah, akan ku maafkan.”
“Aku merasa prihatin dengannya, ia terus berbicara
tentang imajinasinya menikah dengan Chanyeol, bahkan ia juga mengatakan telah
melakukan ‘itu’dengan Chanyeol.”
“Ne.. ia hanya depresi. Aku yakin dia akan kembali normal
lagi.”
“Ne..”
*******
2 bulan kemudian...
Baekhyun
yang sedang duduk di meja makan bersama kris, Suho dan Yizing untuk merayakan
ulang tahun Chanyeol mendadak berlari ke kamar mandi.
“Baekhyun-ah, Baekhyun-ah? Gwencaha?” tanya Suho cemas
sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.
“Entahlah hyung, kelapaku terasa pusing, dan perutku
mual.”
“Mwo? ayo kita ke dokter.”
..
...
“MWO??
adiku hamil?”
“Ne.. selamat usia kandungannya memasuki 2 bulan 3 minggu.”
“mwo? tapi bagaimana bisa?”
Hhmm..hhmm..
biar author yang menjawab pertanyaan Suho yang itu. Ini dunia ff jadi apapun
bisa terjadi termasuk seorang namja yang hamil, jadi readers jangan bingung
ya..
“Chukkae.”
“Untuk apa hyung?” tanya Baekhyun bingung.
“Kau hamil”
“Mwo?” ucap Kris dan Yizing bersamaan.
“Tapi__si-siapa yang menghamilimu?” tanya Yizing.
“tentu saja Chanyeol , hyung siapa lagi?”
“Tapi, bukankah 2 bulan yang lalu kau masih koma?” tanya
Suho lagi.
“Sudah aku katakan, saat itu aku sedang menikah dengan Chanyeol, tapi hyung
tak percaya.”
“Huuhh.. lagi-lagi.” Gumam Suho, tapi Kris menepuk pundak
Suho dan berbisik.
“Sepertinya kita harus mempercayai kata-katanya.” Bisik
Kris.
*****
Baekhyun
nampak terduduk di depan makam Chanyeol, ia terus menangis sepanjang hari, tapi
ia berusaha untuk tersenyum.
“Yeolli, aku punya berita yang mengembirakan..
hikss..hikss..” tangis Baekhyun namun berusaha untuk tersenyum.
“Kau tahu? Aku baru saja dari rumah sakit, dan aku
positif hamil, sebuah kemustahilan yang nyata. Hehehe.. tapi hikss.. hikss..
aku sedih karena kau tak ada disini. Seharusnya kita bersama-sama merawat anak
ini, sampai ia tumbuh besar. Hikss.. hikss.. aku merindukanmu yeolli, kapan aku
bisa bertemu denganmu? Hikss.. hikss.. apa aku harus mati dulu?” tangis
Baekhyun, kini ia merebahkan tubuhnya di makam itu.
“Andwe.” Ucap seseorang, Baekhyun segera menoleh.
“C-C-Chanyeol?” Baekhyun benar-benar terkejut , sosok
Chanyeol berdiri di depannya dan tersenyum padanya, Baekhyun terus menggosok-gosok
matanya.
“Hehehe.. hentikan! Kau malah menyakiti matamu. Hhmm..
chukkae ne?” ucap Chanyeol.
Dan dengan segera Baekhyun memeluk tubuh kekasihnya itu
dengan sangat erat.
“Aku berterima kasih padamu karena kau tetap mengingatku,
walaupun orang-orang tak mempercayaimu. Dengan menyesal aku harus mengatakan
ini, kita memang telah menikah namun itu bukan di dunia nyata chagy.”
“Ani.. kita memang menikah, lihat ini cincin yang kita
beli itu kan? bahkan sekarang aku hamil.”
“Ne..ne.. arraseo. Kita memang menikah tapi itu di dunia
yang kita berdua ciptakan. Kau masih ingat kan pesanku?”
“Tentu saja. Kalau Park Chanyeol mencintaiku, sangat
mencintaiku selamanya. Iya kan.. hikss.. hikss..” Baekhyun kembali menangis.
Chanyeol menakup pipi Baekhyun dengan kedua telapak tangannya.
“Ani.. aku tak mau dicium olehmu.”
‘eih? Waeyo?” tanya Chanyeol heran.
“Karena begitu ciuman kita terlepas kau pasti akan pergi
kan? aku ingin tinggal lebih lama denganmu.”
“issh,.. curang, baiklah berapa lama?”
“Seribu tahun.”
“Apa kau sedang mempermainkanku?”
“Ani.. aku memang ingin bersamamu untuk seribu tahun
lamanya.”
“Ck! Kau memang manis.”
“Baiklah, aku akan selalu bersamamu untuk seribu tahun
lamanya”
“Jinjayo? Kalau begitu ayo kita pulang!” Baekhyun menarik
tangan Chanyeol, tapi Chanyeol diam di tempat.
“Eih? Kau tak mau pulang? Katanya mau bersamaku sampai
seribu tahun?”
“Lihatlah sekelilingmu!”
Baekhyun terkejut saat pemakaman tempat ia berada
beberapa detik yang lalu berubah menjadi kamar Baekhyun.
“Ini..ini kan kamarku?”
“Iya seperti permintaanmu chagy.”
“Huwaa.. ayo tidur disitu bersamaku.” Tunjuk Baekhyun
pada kasurnya, dan langsung merebahkan dirinya disana. Chanyeol tersenyum dan
ikut merebahkan dirinya disana.
“Yeolli, aku benar-benar merindukanmu.”
“Ne aku juga.”
“Saat anak ini lahir aku ingin memberinya nama Baekyeol.”
Ucap Baekhyun.
“Baekyeol?”
“Ne.. Baekyeol, Park Baekyeol. Itu adalah gabungan dari
nama kita . Baekhyun dan Chanyeol. Baekyeol itu artinya cahaya. Aku ingin dia
selalu menjadi cahaya.”
“Jinjayo? Huwaa..nama yang bagus.” Ucap Chanyeol.
“Yeolli, aku ingin mawar.”
“Mawar?”
“Ne..”
“Ini.” Entah datang darimana tiba-tiba setangkai mawar
muncul dari balik tangan Chanyeol.
“Huwaaa..hebat. aku akan menyimpannya di disini.” Ucap
Baekhyun sambil meletakkan mawar itu di bawah bantalnya.
“kau ini ada-ada saja.”
Baekhyun menenggelamkan wajahnya di dada Chanyeol.
“wae? Kenapa lagi sekarang?”
“Aku benar-benar mencintaimu Yeolli.. hikss.. hikss..
hikss..”
“Perlukah aku membalas ucapan itu? Sepertinya tanpa aku
katakan kau sudah tahu perasaanku.”
“ Yeolli, berjanji padaku tak akan meninggalkanku? Kau
berjanji akan selalu ada disisiku?”
“Ne.. aku memang selalu ada disisimu chagy.” Kini
Chanyeol mendekatkan wajahnya ke Baekhyun, menciumnya dengan perlahan, melumat
bibir yang menjadi candu bagi Chanyeol itu. Menyalurkan perasaan mereka yang
selama ini tertahan,sampai akhirnya mereka melepaskan ciuman itu.
“Kau bisa pegang ucapanmu kan?”
“Ne..sekarang tidurlah!”
“Ani, nanti kau pasti akan hilang dari hadapanku.”
“Ani, aku sudah berjanji akan berada disisimu untuk
seribu tahun, iya kan?”
“Baiklah, yeolli.Saranghae.”
“Na do sarang.”
Baekhyun
menutup matanya perlahan, dan tanganya tetap memeluk tubuh Chanyeol. Chanyeol
menatap Baekhyun lalu tersenyum, sebuah air mata mengalir di pipinya. Ia mengecup
pipi Baekhyun, lalu beralih turun mengecup perut yang masih datar itu.
“Baby, jaga eommamu ne? Demi appa? Dan jangan takut appa
akan selalu ada disamping kalian berdua, untuk seribu tahun, ne seribu tahun
chagy.” Kini Chanyeol kembali menatap Baekhyun.
“Seribu tahun baekki, tapi hanya jiwaku dan hatiku yang
akan berada disisimu, ragaku sudah tak bisa lagi. Mianhe.”
CHU~
Baekhyun
sedikit tersentak saat ada yang memegang pundaknya.
“Baekhyun-ah, ayo pulang!” ucap Yizing.
“Hyung? Mana? Mana Yeolli?”
“Mwo? yeolli?”
“Ne.. dia baru saja ada disisiku, dia___” ucapan Baekhyun
terputus.
“ayo kita pulang!”
Baekhyun
dan Yizing berjalan menjauh dari pemakaman itu, dan saat sampai rumah Baekhyun
segera berlari kekamarnya, ia naik ke atas kasurnya lalu mengangkat bantalnya.
“Sudah kuduga! Yeolli saranghae yeongwonhi. Aku
mencintaimu, dulu, sekarang, dan untuk seribu tahun lagi. Tunggu aku disana ne?
Begitu baby kita lahir,kita akan berkumpul lagi disana.” ucap Baekhyun sambil
memeluk bunga mawar di tangannya.
*****THE END*****
Eitss tunggu dulu!
1 tahun kemudian~
Baekhyun
benar-benar merasa senang saat ini. Ia berjalan di taman dengan sangat gembira.
Sampai akhirnya kakinya berhenti melangkah saat melihat seorang namja tengah
duduk di sebuah kursi taman.
“Yeolli?” gumam Baekhyun, lalu ia berjalan mendekat.
“Yeolli? Bogoshipo?” ucap Baekhyun,namja yang dipeluk
Baekhyun menoleh kaget.
“eih? Baekki? Kau?”
“Hehehehe.. seperti yang aku katakan, kalau aku akan
menemuimu lagi. Aku merindukanmu Yeolli.”
“Tapi bagaimana dengan Baekyeol?”
“Aku percaya Suho hyung dan Yizing Hyung akan menjadi
orang tua yang baik.”
“Yeolli, bogoshipo.”
“Ne.. na do.”
“Kau berjanji akan berada disisiku sampai seribu tahun
lagi, jadi aku akan menagihnya walaupun itu dikehidupan mendatang.”
“Ne.. ne..arraseo.”
******
Breaking News
hari ini :
Seorang namja tewas bunuh diri
setelah meneguk racun, ia ditemukan tewas di kamar mandi di dalam kamarnya. Ia
tergeletak di lantai kamar mandi, diperkirakan ia meninggal pukul 08.00 pagi. Dan
sebuah surat ditemukan tergenggam di tangannya.Ia tak tertolong lagi, pihak
keluarga segera membawanya ke rumah sakit untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Pertama aku ingin mengucapkan
selamat ulang tahun untuk dua orang yang aku cintai, saengil chukkae Yeolli,
saengil chukkae Baekyeol-ah. Aku sangat mencintai kalian berdua. Hyung aku
menitipkan Baekyeol pada kalian, jaga dan rawat dia baik-baik! Arra? Aku percaya
pada kalian. Yeolli, aku senang karena akhirnya kita bisa berkumpul juga,
tunggu aku disana ne? Bogoshipoyo! Saranghae yeongwonhi, aku akan menangih
janjimu! Gomawo!”
**The End Beneran**
Sedih bacanya juga. Daebak author! Saranghae! *ditabok author :p peace
BalasHapusHallo :) ffnya bagus banget nih!!!
BalasHapusAh ya, aku bacanya sambil dengerin lagu SM The Ballad - Miss You :3 ku rasa ini lagu cocok untuk ff ini. hehehehehe
Bila bca ff trus fellingnya memuncak!!
BalasHapusAku nangis bca ff ni!!!
Daebak!!!!;-)