Tittle : Love Shock
Author : Lee
Shita
M.C : Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Genre : Tentukan sendiri
# warning : yaoi
Rating : T
Disclaimer : Chanyeol punya
Baekhyun, Baekhyun punya Chanyeol dan mereka punya Tuhan dan juga author #
plakk hehehe. Don’t be silent readers, gomawo!
::Happy reading::
:::::------:::::
LOVE SHOCK
*****
Nampak
seorang namja culun bertubuh kecil dan berkaca mata tebal dengan senyuman yang
manis, sedang berjalan sambil membawa sebuah kotak , ia terus menundukan
kepalanya sambil sesekali melihat objek di depannya dengan gugup.
“Chanyeol sshi?” panggilnya pelan, membuat namja bertubuh
tinggi dengan mata yang besar menoleh.
“Ne?”
“Ada yang ingin aku katakan.”
“Mwoya?” tanya Chanyeol heran.
“Aku..aku menyukaimu.” Ucap Baekhyun akhirnya.
Tak ada respon dari Chanyeol, ia hanya menatap Baekhyun
heran.
“Bwahahahaahaaa...” tawa Chanyeol meledak memenuhi seisi
kelas.
“Kalian dengar? Kalian dengar yang ia katakan? Ia
menyukaiku? Hahahahaha... dasar namja aneh.” Ucap Chanyeol.
“Kau tahu Baekwoon.. eh ani... Baek?Baek? aissh entahlah
siapa namamu. Aku ini normal, seandainya aku gay pun aku tak mungkin akan
menyukaimu, lihat saja dirimu sangat culun dengan kaca mata setebal itu, rambut
yang mengkilat entah berapa botol gell rambut yang kau pakai.” Caci Chanyeol.
“Kau.. kau tega sekali Chanyeol sshi. Aku..aku hikss..
hikss..” Ucap Baekhyun sebelum akhirnya pergi meninggalkan namja kejam itu.
*******
5 tahun kemudian.......
“
Chanyeol, bagaimana kau mau menerima tawaran ini?”
“Uumm.. molla, aku masih bimbang.” Sahut Chanyeol sambil
meminum soft drink di tangannya
“Aissh apa yang membuatmu bimbang hah? kesempatan sudah
di depan mata, walaupun kau tak semuda yang dulu, tapi tubuhmu masih terlihat
perfect. Gajinya lumayan, kau hanya tingga berdiri di depan mereka.”
“Ne.. arraseo, tapi berdiri berjam-jam kan sangat melelahkan.”
“Lama kelamaan kau juga akan terbiasa ayolah!” ucap teman
sejawat Chanyeol.
“Ne.. ne.. aku mau.”
“Huwaaa... kau memang bisa diandalkan.”
“Ahh... sudahlah! Kapan aku mulai bekerja, cepat
katakan!”
“Nanti sore, nanti sore kau sudah bisa mulai bekerja.
Nanti aku akan mengirimkan alamatnya padamu.”
..
..
Chanyeol
berdiri di sebuah studio lukis, ia mencocokan alamat yang ia bawa.
“Aku rasa, memang benar ini tempatnya.” Gumamnya pelan.
Braak..
“Jongseonghamnida.. jeongsonghamnida..” ucap Chanyeol saat
tak sengaja ia menabrak seseorang.
“Ne..” ucap orang itu, yang segera pergi terburu-buru,
tanpa melihat Chanyeol.
Chanyeol menutup matanya, dan menarik nafas panjang saat
mencium aroma parfum orang tadi yang terbawa angin.
“ Baunya sangat enak, aku yakin dia adalah orang kaya.”
Ucap Chanyeol.
Chanyeol
mengetuk salah satu ruangan di studio, dan disambut hangat oleh seorang namja
bertubuh tinggi dan tampan.
“Annyeong haseyo.” Ucap Chanyeol.
“Annyeong haseyo, apakah anda model yang dikirim itu?”
“Ne..”
“Ooh..masuklah, mereka sudah menunggu.” Ucap Namja itu
mempersilahkan Chanyeol masuk.
Chanyeol
masuk, dan melihat sekitar 10 orang sedang duduk di depan papan kanvas mereka,
bersiaga untuk melukis dirinya. Setelah Chanyeol berganti pakaian, ia berdiri di
depan sebuah stand yang memang di sediakan untuknya. Chanyeol berdiri hanya
dengan sebuah kain yang menutupi bagian pinggang kebawahnya, dan para pelukis
itu segera melukis dirinya.
1 jam..
2 jam..
Akhirnya,
salah satu pelukis selesai, dan namja yang membukakan pintu tadi yang
sepertinya adalah instruktur mereka segera menghampiri dan melihat hasil karya
anak didiknya. Satu per satu pelukis itu pergi, dan kini hanya tinggal 1 orang
saja. Chanyeol nampak kesal karena sepertinya tubuhnya sudah mulai pegal.
“Byun sshi? Apakah anda telah selesai?” tanya instruktur
itu.
“Ani.. tinggal sedikit lagi Sehun songsaengnim.” Sahut
namja yang wajahnya sama sekali tak dilihat oleh Chanyeol karena tertutup papan
kanvas.
“Haacchi..” namja bermarga Byun itu tiba-tiba saja
bersin.
“Kau baik-baik saja Byun sshi?”
“Ne.. aku hanya sedikit flu.” Sahutnya dan Sehun segera
menghampirinya, kesempatan itu tak disia-siakan oleh Chanyeol untuk melakukan
sedikit peregangan.
Tak lama
kemudian mereka selesai, setelah mengenakan pakiannya kembali dan berpamitan
Chanyeol segera pergi meninggalkan tempat itu, dan bertujuan untuk menuju
tempat spa untuk memijat ototnya yang pegal.
“Hei..” teriak seseorang dari belakang dan langsung
berlari ke arah Chanyeol.
“Apa anda memanggikku?” tanya Chanyeol.
“Ne.. ini untukmu.” Sahut namja bermasker itu.
“Kau kan yang di studio tadi?”
“Ne.. itu aku. Aku pergi dulu.” Ucapnya lalu pergi.
Chanyeol menatap segelas kopi hangat di tangannya yang
baru saja diberikan oleh namja itu, dan
tanpa pikir panjang segera meminumnya.
******
Hari ini
hari kedua Chanyeol menjadi model, dan seperti biasa namja bermasker itu akan
selesai paling terakhir. Dan setelahnya akan memberikan Chanyeol kopi hangat
begitu seterusnya sampai 5 hari berikutnya.
Dan hari
ini adalah hari keenam, dimana Chanyeol berdiri dengan gaya yang berbeda namun
ia hanya berdua saja dengan namja bemasker itu, karena namja bermarga Byun itu
ingin mendapatkan waktu tambahan setelah membayar Chanyeol dengan sejumlah
uang.
Saat si
pemilik lukisan pergi ke toilet dengan iseng Chanyeol berjalan ke lukisan namja
itu dengan tujuan untuk melihat hasil karya namja itu.
“Huwaa.. daebak, ia melukisku dengan sangat pandai,
bahkan aku terlihat lebih tampan di dalam lukisan ini.” Gumam Chanyeol.
“Kau sedang apa? Chanyeol sshi?” tanya Byun tiba-tiba.
“Hah? mianhe.. aku.. aku.. sedang.. umm.. aku hanya
melihat hasil karyamu.” Sahut Chanyeol gugup.
“Ani. Kau tak boleh melihatnya sebelum lukisan itu
selesai.”
“Mianhe.. mianhe.. aku hanya penasaran.”
“Ne... ayo kita pulang.”
“Eih, tapi lukisanmu kan belum selesai.”
“Biarlah, aku sudah kehilangan mood-ku.”
“Apa gara-gara aku?”
“Ani.. lupakanlah!”
“Byun sshi, mari aku antar pulang.” Ucap Chanyeol.
..
..
Mereka
berjalan berdua di tengah malamnya kota Seoul.
“Uumm... sejak kapan kau suka melukis?” tanya Chanyeol.
“Sejak aku memiliki cinta pertamaku.”
“Jinja? Kapan itu?”
“8 tahun yang lalu saat aku duduk di bangku SMA.”
“ Kenapa kau tak menyatakan perasaanmu?”
“Sudah.”
“Lalu?”
“Dia menolakku.”
“Menolakmu? Kau namja yang baik kenapa dia menolakmu?”
“Dia mengatakan kalau aku itu culun dan kurang menarik.”
“Jinja? Apa matanya telah rabun? Pakaianmu terlihat
sangat stylist, dan wajahmu juga tampan.”
“Ne.. aku juga tak tahu. Tapi penampilanku dulu sangatlah
berbeda.”
“Jinja? Tapi aku rasa kau tetap tampan, yoeja bodoh mana
yang menolakmu?”
“Yoeja? Cih.. hehehehe.. dia bukan seorang yoeja, dia itu
namja.”
“Mwo? namja? jadi kau..”
“Ne.. kenapa? Apa kau tak suka mendengarnya park
Chanyeol?”
“Hah? Aku.. aku..”
“Kau ternyata sudah pikun ya? Secepat itu kau melupakan
teman lama.” Ucap Byun.
“Maksudmu siapa?”
“Kau lupa denganku?” ucap Byun sambil melepaskan
maskernya, memakai kaca mata, dan merapikan rambutnya.
“Baek..baek??? Baekhyun?”seru Chanyeol.
“Ne..ini aku, apa kau lupa hah?”
“Aku..aku..mianhe yang waktu itu, aku sungguh-sungguh
minta maaf. Saat kelulusan aku ingin meminta maaf padamu, namun kau sudah tak
ada disekolah jadi aku batal melakukannya.”
“Ne.. ne.. aku tahu. Sudahlah aku sudah memaafkanmu,
bahkan di hari itu.”
“Jinja? Kau memang baik Baekhyunsshi.”
******
Kini
hari ke-7 Chanyeol menjadi model, namun hari ini ada yang sedikit berbeda
matanya tak lepas melirik Baekhyun yang asyik melukis dirinya, entah karena apa
dia sendiri juga tak tahu. Entah hal apa yang membuat ia melihat Baekhyun
sangat cantik hari ini, hari biasa juga Baekhyun terlihat cantik, namun hari
ini jauh lebih cantik. Tiba-tiba saja Chanyeol berubah kesal saat Sehun
menghampiri Baekhyun dan nampak sangat dekat dengannya, bahkan mereka sempat
tertawa-tawa.
..
..
Pekerjaan
Chanyeol telah selesai, ia berencana untuk mengajak Baekhyun pulang bersama.
Namun langkahnya terhenti saat mendengar sebuah percakapan dari namja yang ia
kenal suaranya.
“Sebenarnya, aku sudah menyukaimu sejak lama Baekhyun
sshi.” Ucap Sehun.
“Hah? jinja? Hahahahaha...”
“Aku serius, aku benar-benar menyukaimu.”
“ Aku juga menyukaimu Sehun hyung, kau guru yang baik.”
“Ani.. bukan menyukai seperti itu, tapi menyukaimu lebih
dari perasaan suka biasa.”
Baekhyun nampak terdiam, ia tak bisa lagi mengalihkan
pembicaraan.
“Apa kau mau menjadi namjachinguku?”
“Eih? Tapi..”
“Tapi apa? Apa kau menyukai orang lain?”
“Hah?”
“Jawab aku Byun Baekhyun!”
“Ne. Aku memang menyukai orang lain?”
“Nugu?”
“Mianhae aku tak bisa mengatakannya, aku pergi dulu annyeong
haseyo.” Ucap Baekhyun lalu pergi.
Tanpa
sepengetahuan Baekhyun, Chanyeol diam-diam mengikuti Baekhyun. Sampai akhirnya
langkah Baekhyun terhenti, dan dengan cepat Chanyeol mencari tiang listrik
terdekat untuk bersembunyi.
“Keluarlah Chanyeol sshi!” ucap Baekhyun tanpa menoleh,
dengan pasrah Chanyeol keluar dari tempat persembunyiannya.
“Bagaimana..bagaimana kau tahu kalau aku mengikutimu?”
“Dari aroma parfummu.”
“Jinja? Apa bisa tercium sejauh itu?”
“Ne.. sejak SMA aroma parfum mu sama.”
“Huwaaa.. kau bahkan mengetahuinya.”
“Tentu saja.Ummm apa kau mendengar percakapanku dengan
Sehun hyung tadi?”
“Ne..”
“Lalu?”
“Lalu apa?” tanya Chanyeol tak mengerti.
“Lalu apa respon mu?”
“Hah? responku? Aniya, tak ada.”
“Tidakkah kau iilfeel denganku ? kau kan namja normal.”
“hAh? itu.. itu.. mollayo.”
“Kenapa kau mengikutiku? Apa ada yang ingin kau
bicarakan?”
“Aku.. aku.. huuh.. sangat sulit mengucapkannya.”
“Mwo?”
“Aku.. aku menyukaimu Baekhyun.”
“Hahaahahaha.... lucu sekali, apa kau mempermainkanku?
Atau kau sedang meniru Sehun hyung?”
“Ani.. aniya..aku memang menyukaimu, walaupun tak pernah
terpikir akan menyatakan perasaan pada seorang namja.”
“Tapi Chanyeol, aku rasa kau perlu memikirkannya lagi.
Aku tak ingin membuatmu salah jalan, pikirkan baik-baik!” ucap Baekhyun lalu
pergi.
“Tapi Baekhyun?” ucapan Chanyeol tak membuat langkah
Baekhyun terhenti.
“Mungkin dia benar, aku harus memikirkannya dulu.
******
“yAAAkkkk!!!!
Aku rasanya hampir gila.” Teriak Chanyeol sambil menjambak rambutnya.
“Aku ini kan namja? tapi kenapa bisa menyukai namja juga?
Aiissshh... kenapa aku selalu memikirkannya? Byun Baekhyun enyahlah dari
pikiranku!” ucapnya lagi frustasi sambil berguling-guling di atas tempat
tidurnya.
..
..
Hari ini
Chanyeol memutuskan untuk mengintai Baekhyun dari kejauhan, ia menunggu
Baekhyun di depan gedung studio lukis tempat ia pernah menjadi model paruh
waktu beberapa hari yang lalu.Dan tak lama kemudian seorang namja berparas
cantik keluar dari studio, Chanyeol hendak menyebrang untuk menghampiri
Baekhyun. Namun tiba-tiba Sehun datang dan langsung merangkul Baekhyun, tak ada
penolakan dari Baekhyun itu yang membuat Chanyeol sedikit geram. Mereka
berjalan berdua, dan sesekali Sehun menggenggam tangan Baekhyun.
“Apa mereka berpacaran?” ucap Chanyeol sambil mengikuti
mereka berdua.
Sehun
dan Baekhyun masuk ke sebuah restourant dan makan disana, dan tak lama kemudian
mereka keluar, tapi mereka berpisah. Kini Baekhyun berjalan sendiri menuju
rumahnya.
“Baekhyun?” panggil Chanyeol.
“Chanyeol-ah? Sudah lama kita tak betemu bagaimana
kabarmu?” ucap Baekhyun dengan senang.
“Aku rasa keadaanku buruk, dan kini lebih memburuk.”
“Jinja? Waeyo apa kau___”
Greeep..
Chanyeol segera memeluk Baekhyun dengan erat membuat
namja mungil itu tenggelam dalam pelukan namja tinggi itu.
“Kenapa kau melakukannya Baekhyun? Kenapa?”
“Mwoya? apa yang aku lakukan?”
“Kau.. kau menyuruhku untuk berpikir, tapi kau malah
berpacaran dengan Sehun sshi.”
“Aku? Berpacaran? Dengan Sehun hyung? Apa yang kau
bicarakan?” ucap Baekhyun sambil melepaskan pelukannya membuat jarak diantara
mereka.
“Tadi aku melihatmu berjalan berdua dan makan malam
dengannya, kalian berpacarankan? Kau jahat Baekhyun, kau tak adil, kenapa kau
melakukan ini padaku?”
“Siapa yang jahat Chanyeol-ah? Bukankah kau yang telah
menolak perasaanku?”
“Tapi itu kan dulu, bukankah kau bilang kau sudah
memaafkanku? Apa kau berbohong?”
“Ani.. aku memang sudah memaafkanmu, tapi kau yang
mengungkit-ungkitnya. Kau harus tahu aku tak berpacaran dengan Sehun,
karena aku tak menyukainya.”
“Lalu kau menyukai siapa? Aku ingat, bukankah waktu itu
kau pernah mengatakan pada Sehun sshi kalau kau menyukai seseorang.”
“Ne.. kau benar.”
“Siapa dia Baekhyun-ah?”
“Kau tak perlu tahu, sudahlah aku pergi dulu ini sudah
malam.”
“Chakkaman!” ucap Chanyeol sambil merapatkan Baekhyun ke
tembok.
“Chan.. Chanyeol-ah.. apa..apa yang kau lakukan? Kau
sudah gila?”
“Ne.. aku sudah gila, aku gila karenamu kau tahu?”
“Aku.. aku hanya tak ingin membuatmu menyimpang sepertiku
Chanyeol sshi.”
“Terlambat, aku memang sudah menyimpang kini. Aku sudah
tak normal lagi, aku sudah gila, aku sudah tak waras lagi..” cerca Chanyeol
membuat Baekhyun menundukan kepalanya.
“Tapi aku menyukainya, aku menyukai diriku yang gila,
yang tak waras dan tak normal ini.Aku menyukainya, aku menyukai diriku yang
menyukaimu Baekhyun, terimalah perasaanku!” ucap Chanyeol.
“hikss.. hikss.. hikss.. mianhaeyo Chanyeol-ah.”
“Uljjima! Uljjima Baekhyuni.” Ucap Chanyeol sambil
menghapus air mata Baekhyun dengan ibu jarinya, dan kemudian mencium bibir
Baekhyun perlahan, dengan lembut walau ciuman mereka nampak basah karena
diiringi air mata Baekhyun yang tetap turun. Chanyeol memegang tengkuk
Baekhyun, dan berulang kali menciumi bibirnya hingga bibir itu nampak sedikit
memerah. Membiarkan sesuatu yang berada di dalamnya bertarung, walau sudah
pasti pemenangnya Chanyeol.
“Baekhyuni, apa kau mau menerimaku?”
“Ne... aku mau..”
“Bisa kau katakan siapa orang yang kau sukai itu?”
“Pabbo!” ucap Baekhyun sambil tersenyum.
“Tentu saja itu kau Chanyeol sshi, mana mungkin aku
membiarkan orang yang tak kusukai menciumku, tentu saja aku mau kau cium karena
aku menyukaimu. Saranghae..”
“Ne..nado sarang Baekhyuni..”
Chuu..
Chanyeol mencium kening Baekhyun dengan lembut dan cepat,
dan setelahnya mereka saling berpelukan
satu sama lain. Meghirup aroma tubuh masing-masing dan merasakan kehangatan
diantara mereka berdua yang kini sedang dilanda rasa cinta.
THE END
Keren kak. Aku suka (y) :D *cipokauthor
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusFanficnya kereennnn. aku izin contoh ya, gak semuanya kok^^ makasih banyak ;)
BalasHapus